Jesus Christ

Saturday 7 April 2012

Sejarah Gpdi

Selayang pandang GEREJA PANTEKOSTA di INDONESIA

Berdirinya Gereja Pantekosta di Indonesia tidak terlepas dari kedatangan dua keluarga missionaris dari Gereja Bethel Temple Seattle, USA ke Indonesia pada tahun 1921 yaitu Rev. Cornelius Groesbeek dan Rev. Richard Van Klaveren keturunan Belanda yang berimigrasi ke Amerika. Dari Bali maka pelayanan beralih ke Surabaya di pulau Jawa tahun 1922, kemudian ke kota minyak Cepu pada tahun 1923. Di kota inilah F.G Van Gessel pegawai BPM bertobat dan dipenuhkan Roh Kudus disertai/disusul banyak putera – puteri Indonesia lainnya antara lain : H.N. Runkat, J. Repi, A. Tambuwun, J. Lumenta, E. Lesnusa, G.A Yokom, R.Mangindaan, W. Mamahit, S.I.P Lumoindong dan A.E. Siwi yang kemudian menjadi pionir-pionir pergerakan Pantekosta di seluruh Indonesia.

Karena kemajuan yang pesat, maka pada tanggal 4 Juni 1924 Pemerintah Hindia Belanda mengakui eksistensi “De Pinkster Gemeente in Nederlansch Indie” sebagai sebuah “Vereeniging” (perkumpulan) yang sah. Dan oleh kuasa Roh Kudus serta semangat pelayanan yang tinggi, maka jemaat-jemaat baru mulai bertumbuh dimana-mana.

Tanggal 4 Juni 1937, pemerintah meningkatkan pengakuannya kepada pergerakan Pantekosta menjadi “Kerkgenootschap” (persekutuan gereja) berdasarkan Staatblad 1927 nomor 156 dan 523, dengan Beslit Pemerintah No.33 tanggal 4 Juni 1937 Staadblad nomor 768 nama “pinkster Gemente” berubah menjadi “Pinksterkerk in Nederlansch Indie”. Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1942, nama Belanda itu diubah menjadi “Gereja Pantekosta di Indonesia”. Ketika itu Ketua Badan Pengoeroes Oemoem ( Majelis Pusat) adalah Pdt. H.N Runkat.

Selain perkembangan perlu juga dicatat beberapa perpecahan yang kemudian melahirkan gereja-gereja baru dimana para pendirinya berasal dari orang-orang GPdI antara lain : Pdt. Ho Liong Seng (DR.H.L Senduk) pendiri gereja GBI yang bersama Pdt. Van Gessel pada tahun 1950 berpisah dengan GPdI dan mendirikan GBIS, Pdt. Ishak Lew pada tahun 1959 keluar dan mendirikan GPPS, sebelumnya pada tahun 1936 Missionaris R.M. Devin dan R. Busby keluar dan membentuk Assemblies of God, tahun 1946 Pdt. Tan Hok Tjoan berpisah dan membentuk Gereja Isa Almasih dan lain-lain sebagainya.

Peranan para pioner pun patut dikenang, sebab karena perjuangan mereka pohon GPdI telah bertumbuh dengan lebat, mereka antara lain : Pdt. H.N. Runkat yang merambah ladang di Pulau Jawa, (Jakarta, Jabar, Jateng, dll), tahun 1929 Pdt. Yulianus Repi dan Pdt. A. Tambuwun disusul oleh Pdt. A. Yokom, Pdt. Lumenta, Pdt. Runtuwailan menggempur Sulawesi Utara, tahun 1939, dari Sulut / Ternante Pdt. E. Lesnussa ke Makasar dan sekitarnya. Tahun 1926 Pdt. Nanlohy menjangkau kepulauan Maluku (Amahasa) yang kemudian disusul oleh Pdt. Yoop Siloey, dll.

Tahun 1928 Pdt. S.I.P Lumoindong ke D.I Yogyakarta tahun 1933 Pdt. A.E. Siwi menabur ke pulau Sumatera (Sumsel, Lampung, Sumbar dan kemudian tahun 1939 ke Sumut), tahun 1932 Pdt. RM Soeprapto mulai membantu pelayanan di Blitar kemudian Singosari dsk, tahun 1937 ke Sitiarjo Malang Selatan. Tahun 1935 Pdt. Siloey dkk, merintis pelayanan ke Kupang NTT, tahun 1930 Pdt. De Boer disusul Pdt. E. Pattyradjawane dan A.F Wessel ke Kalimantan Timur. Tahun 1940 Pdt. JMP Batubara menebas ladang Kalimantan Barat (Pontianak), Pdt. Yonathan Itar pelopor Injil Pantekosta di Irian Jaya, dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Oleh pengorbanan mereka GPdI bertumbuh dengan pesat.

Struktur Organisasi GPdI

Forum Tertinggi dalam forum GPdI ialah Musyawarah Besar yang diadakan 5 tahun sekali. Selain menetapkan Garis Besar Program Kerja (GBPK), Mubes juga berfungsi memilih Pimpinan Tingkat Nasional GPdI yang disebut Majelis Pusat. Majelis Pusat sekarang beranggotakan sebanyak-banyaknya 24 orang yaitu Seorang Ketua Umum, beberapa orang Ketua, Seorang Sekretaris Umum, beberapa orang Sekretaris, seorang Bendahara Umum, beberapa orang Bendahara, dan yang lainnya memimpin departemen-departemen, yaitu : Departemen Penginjilan, Penggembalaan, Pendidikan & Pengajaran, Organisasi, Pertumbuhan Gereja, Diakonia, Pembangunan

Kemudian Majelis Pusat mengangkat pengurus-pengurus wadah tingkat nasional yang disebut Komisi Pusat berjumlah 9 buah yaitu : Pelayanan Anak Pantekosta (PELNAP), Pelayanan Remaja Pantekosta (PELRAP), Pelayanan Pemuda Pantekosta (PELPAP), Pelayanan Wanita Pantekosta (PELWAP), Pelayanan Pria Pantekosta (PELPRIP), Pelayanan Profesi & Usahawan Pantekosta (PELPRUP), Pelayanan Anak Anak Hamba Tuhan (PELAHT), Pelayanan Mahasiswa Pantekosta (PELMAP), Komisi Penginjilan Pantekosta Pusat.

Setelah Mubes diadakan, maka setiap daerah mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) yang tujuannya antara lain memilih pimpinan tingkat daerah yang disebut Majelis Daerah. GPdI kini memiliki 32 Majelis Daerah ,dalam dan luar negeri, sebagai berikut : MD Sumut-NAD, MD Sumbar, MD Riau, MD Kepri, MD Jambi, MD Sumsel, MD Bengkulu, MD Bangka-Belitung, MD Lampung, MD Banten, MD Jakarta, MD Jawa Barat, MD Jawa Tengah, MD Yogyakarta, MD Jawa Timur, MD Bali/NTB, MD NTT, MD Kalbar, MD Kalteng, MD Kaltim, MD Kalsel, MD Sulselbar, MD Sultra, MD Sulteng, MD Sulut, MD Gorontalo, MD Maluku Utara, MD Maluku, MD Papua, MD Australia, MD West Coast USA, MD East Coast USA.

Setelah terpilih maka setiap MD juga menetapkan pengurus wadah-wadah tingkat daerah sesuai kebutuhan yang disebut Komisi Daerah. Selain itu MD juga menetapkan Majelis-Majelis Wilayah sesuai kebutuhan, dan Majelis Wilayah pun akan menetapkan pengurus wadah di tingkat wilayah yang disebut Komisi Wilayah. Setiap Majelis Wilayah membawahi gembala-gembala yang menjadi basis utama pelayanan GPdI, dan setiap gembala mengangkat pengurus wadah tingkat sidang jemaat.

Mekanisme Kependetaan

Waktu yang ideal bagi seseorang untuk mencapai gelar Pendeta penuh di GPdI, rata-rata berkisar antara 10 tahun (dihitung sejak mulai fulltime dalam pelayanan). Perjalanan panjang yang harus ditempuh tersebut umumnya sebagai berikut : diawali dengan TC (Training Center) di sebuah pastori minimal 1 tahun, lalu masuk Sekolah Alkitab kelas.1 selama 1 tahun – setelah itu ditempatkan praktek pelayanan sebagai ‘pengerja’ minimal 1 tahun, lalu masuk Sekolah Alkitab kelas.2 selama 1 tahun, lalu mulai merintis sidang baru dengan waktu yang sangat relative minimal 1 tahun lagi. Bila sudah memiliki pelayanan yang stabil dan rutin, akan ditetapkan oleh MD menjadi gembala jemaat dengan gelar Pdp (Pendeta Pembantu), dan bila pelayanannya berkembang 2 tahun kemudian akan memperoleh gelar Pdm (Pendeta Muda). Dan jika Majelis Daerah merekomendasikan lagi, maka 2 tahun kemudian yang bersangkutan dapat dilantik sebagai Pendeta Penuh (Pdt).

Statistik

Berdasarkan data Mubes 2007 jumlah Sidang Jemaat GPdI sampai dengan saat ini (2007) adalah :12.000 jemaat GPdI di seluruh Indonesia dan luar negeri.

Kronologi Kepemimpinan sejak 1921 – 2007

Maret 1921 – 19 Juni 1923

Injil Pantekosta masuk ke Indonesia, oleh :

Missionary Richard van Klaveren & Cornelius E. Groesbeek



19 Maret 1923 : didirikan Vereeninging “DePinkstergemeente in Nederlasch” berkedudukan di Bandung dengan susunan Pengurus :

Ketua : Pdt. DHW. Weenink Van Loon

Sekretaris : Pdt. Paulus

Bendahara : Pdt. G. Droop

Dengan Keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda, tertanggal Cipanas, 4 Juni 1924 No.29 kepada Vereeninging tersebut diberi hak / pengakuan sebagai Badan Hukum

Disamping Pengurus di atas yang bertanggung jawab terhadap pemerintah, maka diadakan suatu Convent Hamba-hamba Tuhan senior, yang terdiri dari :

Pdt. FG.Van Giseel

Pdt. Weening Van Loon

Pdt. F. Van Abkoude

Pdt. D. Van Klaveren & isterti

Pdt. H. Horstman

Pdt. MA. Alt

Tahun 1942 – 1947. dengan pecahnya Perang Dunia ke-2 pimpinan diserahkan kepada putera-putera Indonesia dan pimpinan Gereja disebut Badan Pengoeroes Oemoem (BPO) dengan susunan personalia sebagai berikut :

Pdt. HN Runkat (Ketua) - Jakarta

Pdt. SIP Lumoindong - Semarang

Pdt. RM Soeprapto - Malang

Pdt. R.O Mangindaan - Mojokerto

Pdt. Liem Bian Hok - Tulungagung

Pdt. L. Nanlohy - Lumajang

Tahun 1947 – 1949. Dalam Musyawarah Nasional ke-14 di Solo terbentuk BPO sebagai berikut :

Pdt. HN. Runkat (ketua) - Jakarta

Pdt. RM. Soeprapto - Malang

Pdt. SIP. Lumoindong - Semarang

Pdt. R.O Mangindaan - Mojokerto

Pdt. J. Syaranamual - Jakarta

Tahun 1949 -1951. Daam Musyawarah Nasional ke 15 di Jakarta BPO menjadi BPU terdiri :

Pdt. HN. Runkat (ketua) - Jakarta

Pdt. RM. Soeprapto - Malang

Pdt. SIP. Lumoindong - Semarang

Pdt. R.O Mangindaan - Mojokerto

Pdt. E. Lesnussa - Ujung Pandang

Tahun 1951 – 1953. Dalam Musyawarah Nasional ke 16 di Malang, terbentuk Majelis Agung yang terdiri 24 orang dan Pengurus Hariannya adalah Pengurus Pusat :

Pdt. HN Runkat (Ketua) - Jakarta

Pdt. RM Soeprapto - Malang

Pdt. SIP Lumoindong - Semarang

Tahun 1953-1957. Dalam Musyawarah Nasional ke 17 di Langoan (Sulawesi Utara) Pengurus Pusat terpilih adalah:

Pdt. HN Runkat (Ketua) - Jakarta

Pdt. RM Soeprapto - Malang

Pdt. SIP Lumoindong - Semarang

Tahun 1957-1961. Musyawarah Nasional ke 18 di Malang telah membentuk Pengurus Pusat baru sesudah meninggalnya Pdt. HN. Runkat, dengan susunan sebagai berikut :

Ketua : Pdt. E. Lesnussa

Wakil Ketua : Pdt. RM. Suprapto

Sekjen : Pdt. SIP Lumindong

Bendahara : Pdt. Kwee Hok To

Komisaris I. : Pdt. WW. Kastanya

Komisaris II : Pdt. LA Pandelaki

Komisaris III : Pdt. The Kiem Koei

Tahun 1961-1965. Musyawarah Nasional ke 19 di Bandung, menhasilkan susunan Pengurus Pusat :

Ketua : Pdt. E. Lesnussa

Wakil Ketua : Pdt. RM. Suprapto

Sekjen : Pdt. SIP Lumindong

Bendahara : Pdt. Kwee Hok To

Komisaris I. : Pdt. WW. Kastanya

Komisaris II : Pdt. LA Pandelaki

Komisaris III : Pdt. The Kiem Koei

Tahun 1965-1969. Musyawarah Besar ke-20 di Yogyakarta telah menetapkan Pengurus Pusat sebagai berikut :

Komisaris II : Pdt. WW Kastanya

Ketua : Pdt. E. Lesnussa

Bendahara : Pdt. H. Kristianto

Wakil Ketua : Pdt. LA. Pandelaki

Sekjen : Pdt. RG. Sutrisno

Komisaris I : Pdt. WH. Bolang

Komisaris III : Pdt. JMP Batubara

Tahun 1969-1973. Mubes ke.21 di Surabaya memilih pengurus Pusat sebagai berikut :

Ketua : Pdt. E. Lesnussa

Wakil Ketua : Pdt. LA. Pandelaki

Sekjen : Pdt. AH. Mandey

Bendahara : Pdt. H. Kristianto

Komisaris I. : Pdt. WH Bolang

Komisaris II : Pdt. JMP Batubara

Komisaris III : Pdt. RM. Suprapto

Penasehat : Pdt. R. Gideon Sutrisno

Pada tanggal 8 November 1969 komposisi Pengurus Pusat berubah setelah meninggalnya Pdt. RM. Soeprapto :

Ketua : Pdt. E. Lesnussa

Wakil Ketua : Pdt. LA. Pandelaki

Sekjen : Pdt. AH. Mandey

Bendahara : Pdt. H. Kristianto

Komisaris I. : Pdt. WH. Bolang

Komisaris II : Pdt. JMP. Batubara

Komisaris III : Pdt. B. Manoah

Penasehat : Pdt. R. Gideon Sutrisno

Kemudian tanggal 8 Agustus 1970 dengan meninggalnya Pdt. E. Lesnussa maka terjadi perubahan susuanan Pengurus Pusat :

Ketua : Pdt. LA. Pandelaki

Wakil Ketua : Pdt. WH. Bolang

Sekjen : Pdt. AH. Mandey

Bendahara : Pdt. H. Kristianto

Komisaris I. : Pdt. JMP. Batubara

Komisaris II : Pdt. B. Manoah

Penasehat : Pdt. R. Gideon Sutrisno

Tanggal 8 Februari 1973 terjadi lagi perubahan susuanan Pengurus Pusat :

Ketua : Pdt. WH. Bolang

Sekjen : Pdt. AH. Mandey

Bendahara : Pdt. H. Kristianto

Komisaris I. : Pdt. JMP Batubara

Komisaris II. : Pdt. B. Manoah

Penasehat : Pdt. R. Gideon Sutrisno

Tahun 1973-1976, Mubes ke-22 di Batu menghasilkan Pengurus sebagai berikut :

Ketua : Pdt. WH. Bolang

Wakil Ketua : Pdt. Gideon Sutrisno

Sekjen : Pdt. AH. Mandey

Bendahara : Pdt. MF. Da Costa

Komisaris I. : Pdt. JMP. Batubara

Komisaris II : Pdt. TH. Itaar

Penasehat : Pdt. S. Sriyoto

Tahun 1976-1980, Mubes ke-23 menghasilkan pengurus sbb :

Ketua : Pdt. WH. Bolang

Wakil Ketua : Pdt. Gideon Sutrisno

Sekjen : Pdt. AH. Mandey

Bendahara : Pdt. MF. Da Costa

Komisaris I. : Pdt. JMP. Batubara

Komisaris II : Pdt. S. Sriyoto

Penasehat : Pdt. LA. Pandelaki

Tahun 1980-1984, Mubes ke-24 di Jakarta, menghasilkan pengurus sbb :

Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey

Ketua I : Pdt. R.G Sutrisno

Ketua II : Pdt. J.M.P. Batubara

Sekjen : Pdt. E.N. Soriton

Wakil Sekjen : Pdt. S. Soriyoto

Bendahara : Pdt. M.F. Da Costa

Departemen-departemen :

Kerohanian : Pdt. J. Rompas

Organisasi : H.E. Karundeng

Kesejahteraan : Pdt. J.K Siwi

Tahun 1984-1988, Mubes ke-25 di Jakarta, menghasilkan pengurus sbb :

Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey

Ketua I : Pdt. J.M.P. Batubara

Ketua II : Pdt. E.N. Soriton

Sekretaris Umum : Pdt. J.K. Siwi

Wakil Sekretaris Umum : Pdt. M.D Wakkary

Bendahara : Pdt. M.F. Da CostaWakil

Bendahara : Pdt. H.O.H Awuy

Departemen-departemen :

Penginjilan : Pdt. D.A. Supit

Pemb. Warga Jemaat : Pdt. S. Sriyoto

Pendidikan & Latihan : Pdt. Th. Karuniadjaja

Organisasi & Komunikasi : Pdt. W.J. Bangguna

Tahun 1988-1991, Mubes ke-26 menghasilkan pengurus sbb :

Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey

Ketua I : Pdt. E.N. Soriton

Ketua II : Pdt. J.M.P Batubara

Wakil Bendahara : Pdt. J.K Siwi

Sekretaris Umum : Pdt. M.D. Wakkary

Wakil Sekretaris Umum : Pdt. H.O.H Awuy

Bendahara : Pdt. M.F. Da Costa

Departemen-departemen

Pengembalaan : Pdt. S. Sriyoto

Penginjilan : Pdt. Y.R. Marey

Pendidikan : Pdt. TH. Karuniadjaja

Pel. Warga Jemaat : Pdt. W.J Bangguna

Organisasi & Humas : Pdt. R.T. Kastanya

Penatalayanan & Dana : Pdt. M.Ph. Bolang

Hubungan Luar Negeri : Pdt. D.A. Supit

Tahun 1991-1995, Mubes ke-27 di Batu :

Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey

Ketua I : Pdt. E.N. Soriton

Ketua II : Pdt. M.F. Da Cost

Sekretaris Umum : Pdt. M.D. Wakkary

Sekretaris I : Pdt. R.T. Kastanya

Sekretaris II : Pdt. Soemaryanti

Bendahara Umum : Pdt. Y.K Siwi

Bendahara I : Pdt. H.O.H Awuy

Dep. Pengembalaan : Pdt. D.A. Supit

Dep. Penginjilan : Pdt. M.Ph. Bolang

Dep. Pel. Warga Jemaat : Pdt. W.J. Banggunan

Dep. Organisasi & Hub. K : Pdt. John Rompas

Dep. Diakonia Pemb. : Pdt. E. Kurniawan

Dep. Pendidikan & Lat : Pdt. Th. Karuniajaya

Dep. Literatur & Media M : Pdt. J.F. Lontoh

Dep. Luar Negeri : Pdt. M.D. Wakkary

Tahun 1993: Dengan dipanggil pulangnya Pdt. E.N. Soriton ke Rumah Bapa di Surga maka komposisi Majelis Pusat mengalami perubahan sbb:

Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey

Ketua I : Pdt. DR. M.D. Wakkary

Ketua II : Pdt. M.F. Da Costa

Sekretaris Umum : Pdt. R. Tim. Kastanya

Sekretaris I : Pdt. Soemaryanto

Bendahara Umum : Pdt. Y.K. Siwi

Bendahara I : Pdt. H.O.H. Awuy

Susunan departeman tetap sama tidak ada perubahan.

Tahun 1995-2000, Mubes ke-28 di Batu:

Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey

Ketua I : Pdt. DR. M.D. Wakkary

Ketua II : Pdt. M.F. Da Costa

Sekretaris Umum : Pdt. R.Tim Kastanya

Sekretaris I : Pdt. Soemaryanto

Sekretaris II : Pdt. DR. W.D. Saerang

Bendahara Umum : Pdt. Y.K. Siwi

Bendahara I : Pdt. H.O.H Awuy

Departemen-departemen :

Dep. Pengembalaan & PG : Pdt. DR. D.A. Supit

Dep. Penginjilan & PM : Pdt. C.C.E. Rombot

Dep. Pendidikan & Latihan : Pdt. DR. L. Lapian

Dep. Pel. Warga Jemaat : Pdt. DR. W.J. Bangguna

Dep. Hub. Luar & Kelembagaan : Pdt. DR. F. Patiradjawane

Dep. Diakonia & Pemb. : Pdt. E. Kurniawan

Dep. Media & Liberatur : Pdt. D. Roemokoij M.Min

Dep. Urs. Peranan Wanita : Pdt. Ibu M.M Mandey

Dep. Urs. Kepemudaan : Pdt. H. Runtukahu



Tahun 2000-2004, Mubes ke-29 tahun 2000 di Istora Senayan Jakarta :

Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey

Ketua : Pdt. DR. M.D. Wakkary

Ketua : Pdt. H.O.H. Awuy

Ketua : Pdt. Y.K. Siwi

Ketua : Pdt. R. Tim Kastanya

Sekretaris Umum : Pdt. DR. W.D. Saerang

Sekretaris : Pdt. Soemaryanto

Sekretaris : Pdt. DR. F. Patiradjawane

Sekretaris : Pdt. F. Assa

Bendahara Umum : Pdt. DR. John Weol

Bendahara : Pdt. E. Kurniawan

Bendahara : Pdt. Dolfy Memah

Departemen-departemen :

Dep. Penginjilan : Pdt. M.Ph. Bolang

Dep. Pengembalaan : Pdt. Victor Malino

Dep. Pend & Pengajaran : Pdt. DR. L. Lapian

Dep. Pengorganisasian : Pdt. John Rompas

Dep. Diakonia, Sosial & Pemb. : Pdt. Yusak Setioputro

Dep. Pelayanan Wanita : Pdt. Ibu. M.M. Mandey

Dep. Pelayanan Anak-anak : Pdt. Thoms Dato

Dep. Pelayanan Pemuda : Pdt. Hendrik Runtukahu

Dep. Pelayanan Kaum Pria : Pdt. DR. W.J. Bangguna

Dep. Pengembangan Jemaat & LN : Pdt. DR. D.A. Supit

Dep. Hubungan External : Pdt. Yesayas Tobing

Dep. Liberatur & Media Massa : Pdt. D. Roemokoij, M.Mi

Tahun 2003-2007, Mubes ke-30 di Bali :

Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey

Ketua I : Pdt. DR. M.D. Wakkary

Ketua II : Pdt. DR. Jhonny Weol

Sekretaris Umum : Pdt. DR. W.D. Saerang

Sekretaris I : Pdt. DR. F. Pattirajawane

Sekretaris II : Pdt. H.S. Gultom

Bendahara : Pdt. Hendrik Runtukahu

Bendahara I : Pdt. D.G. Memah

Bendahara II : Pdt. Thomas Dato

Departemen-departemen :

Dep. Pengembalaan & PWJ : Pdt. R.T. Kastanya

Dep. Pengembalaan & PWJ : Pdt. Y.K. Siwi

Dep. Pengembalaan & PWJ : Pdt. Frans Z. Assa

Dep. Penginjilan, PG & PLB : Pdt. M.PH. Bolang

Dep. Penginjilan, PG & PLB : Pdt. DA. Supit

Dep. Penginjilan, PG & PLB : Pdt. DR. J.O. Wotulo

Dep. Pengajaran & Pendidikan : Pdt. DR. Lefran Lapian

Dep. Pengajaran & Pendidikan : Pdt. J.S. Minandar

Dep. Pengajaran & Pendidikan : Pdt. Drs Max Turangan

Dep. Diakonia Kesejahteraan & PM : Pdt. E. Kurniawan

Dep. Diakonia Kesejahteraan & PM : Pdt. Arnold R. Bolung

Dep. Diakonia Kesejahteraan & PM : Pdt. Johanes E. Bale

0 comments:

Post a Comment